Ibuku Pahlawanku Setiap kita adalah anak yang dilahirkan melalui Rahim seorang ibu.Ibu merupakan orang tua (selain Ayah) yang telah melahirkan dan mendidik kita sehingga menjadi besar.Tentulah disetiap orangtua menginginkan anak yang cerdas,bertingkah laku baik,dan sopan.Ibu yang berjuang melahirkanku,menjagaku,bersikap sabar,dan pantang

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Penulis hari ini ingin berbagi cerita " Ibuku pahlawanku ". Mungkin penulis yang lain kebanyakkan menulis tentang jasa-jasa pahlawan .Penulis juga mendoakan semoga arwah para pahlawan kita. Yang sudah berguguran di Medan perang di tempatkan di sisi Allah Subhanawataala di sisi Tuhan Yang Mahaesa . Diterima iman dan Islamnya. Keluarga yang ditinggalkan menerima dengan tambah dan ikhlas. Sejak bapakku meninggal dunia di bulan Desember 2014. Berarti beliau meninggalkan kami sudah mau 8 tahun kurang 1 bulan . Segala urusan keluarga biasa bapak yang menyelesaikannya. Tetapi setelah bapak meninggal dunia . Segala urusan dipegang oleh ibu dan diriku anak sulung anak paling besar . Alhamdulillah keluargaku selalu kompak . Begitu juga setelah bapak meninggal dunia . Tidak ada yang diperebutkan dari warisan peninggalan bapak. Karena sebelum meninggal dunia . Bapak sudah membagikan hartanya kepada 6 anaknya. Penulis bersyukur punya keluarga yang tenang dan damai. Setiap seminggu sekali ada yang menengok ibuku di kampung. Kalau penulis pulang kampung 2 Minggu / 1 bulan sekali. Di kampung ibuku ditemani oleh adik yang nomor 3 dan seorang anak yang baru sekolah di kelas 5 SD. Kita sebagai saudara menyekolahkan dan membiayai anak adikku. Karena selama adikku dan anaknya mengurus ibu di kampung. Suaminya belum pernah datang. Apalagi memberi biaya untuk anak istrinya. Kebetulan bapak semasa hidupnya seorang pegawai negeri PNS . Jadi pas bapak meninggal dunia ibu mempunyai gajih berstatus janda. Ya...lumayan untuk membeli sembako . Untuk kebutuhan yang lain penulis berserta adik-adik membiayai keperluan rumah tangga ibuku. Beliau saat ini sedang sakit struk sekitar 8 bulan yang lalu. Di bulan Pebruari 2022 kejadiannya. Setelah sholat Dhuha beliau berdiri disekaliguskan. Lalu pusing di bagian kepala. 1 2 3 Lihat Diary Selengkapnya
Antologi Cerita Pendek" 22 barang. Antologi Cerita Pendek Indonesia Modern Pada Zaman Jepang. Rp31.000. 5 Terjual 1 Pesisir Selatan. StarBooks. Berita Kehilangan - Antologi Cerita Pendek Penghilangan Paksa. Rp70.000. 5 Terjual 1 Jakarta Utara. Toko Buku Rusa Merah. BERITA KEHILANGAN - Antologi Cerita Pendek Penghilangan Paksa Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Wahai ibuku....sang pahlawanku.....Terima kasih engkau sudah melahirkanku. Dari kecil hingga sekarang. Kau adalah orang yang terpenting bagiku,Oh....ibuTerima kasih sudah wanita yang berharga bagiku Terima kasih atas jasa dan ilmu yang kau berikan ibu.....Aku sungguh sayang tak mau kasih banyak atas love ibuku...... Lihat Puisi Selengkapnya Sesuaidengan judul yang saya buat "Ayah adalah Pahlawanku" mengapa saya memilih judul itu karena dibalik cerita "pengorbanan dan kepedulian ibu" yang saya buat juga ada pahlawan yang mendorong dibalik semua itu dan benar - bekerja keras untukku yaitu Ayahku. A. Cerita pendek. B. Cerita lucu. C. Berita. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Ibu...Saat kuterlahir ke dunia,Kau pertaruhkan jiwa dan ragamu,Tak peduli dengan nyawa dikandung badan,Asal kuterlahir sempurna menjadi manusia besarkan aku dengan asihmu,Tak pernah marah, saat ku salahTak pernah lelah, saat kuperintahRasanya, kau tak rela melihat diriku jika tak pahlawan hidupku, pahlawan sejatikuKasihmu yang tulus sepanjang masa,Kan kukenang selamanya,Tanpa lupa berusaha membalasnya. Ibu...Harta dan tenagaku, tak cukup untuk membalas jasamuHanya saja aku memiliki seuntai asa,Ingin berbagi kebahagian denganmu,Tanpa mengenal waktu. Lihat Puisi Selengkapnya Hidupbukan tentang 'Aku Bisa Saja',Namun Tentang 'Aku Mencoba'.Jangan pikirkan tentang kegagalan,Itu adalah pelajaran. Ibu adalah seorang pahlawan wanita bagiku,yang telah mengandungku selama 9 bulan didalam rahimnya,ibuku pahlawan terbaik dalam hidupku,dia rela kehilangan bentuk tubuhnya yang indah demi mengandungku beberapa cerita indah ku
T Ibu tercinta Penyayang hati Menjadi pelindung Di setiap langkahku Ibu adalah sumber Kekuatan dan inspirasi Menjadi pahlawan Di setiap hari-hariku Ibu tulus dan setia Selalu ada untukku Menjadi tempat curhat Saat aku merasa sedih Ibu, terima kasih Atas segala cinta dan doa Kau tak ternilai harganya Di dalam hidupku 18 Desember 2022Cerita PenulisPuisi ini adalah karya Artificial Intelligence, bagaimana ia memaknai seorang ibu, padahal ia tidak punya ibu Versi Audio Belum ada yang membacakan puisi ini, jadilah yang Puisi 4 BaitContoh Puisi 16 BarisPuisi diatas termasuk tema Puisi IbuPuisi lain kiriman Alif, The Muhammad Alif Ichsan bisa anda telusuri, di beberapa tema Ibuku Pahlawanku merupakan contoh rima ta-ti-ng-ku-er-si-an-ku-ia-ku-at-ih-ih-oa-ya-ku-
CERITAPENDEK JAWA YOGYAKARTA 2000 2010. by Tirto Suwondo. Download Free PDF Download PDF Download Free PDF View PDF. PAGAGAN NO 96. by Tirto Suwondo. Download Free PDF Download PDF Download Free PDF View PDF. Konflik Sajrone Novel Keladuk Manis Ing Salumahe Sambilata Anggitane Tulussetiyadi(tintingan Strukturalisme Genetik)
IBUKU PAHLAWANKU Oleh Adi Supriawan Setiap kita adalah anak yang dilahirkan melalui rahim seorang ibu. Ibu merupakan orang tua selain ayah yang telah melahirkan dan mendidik kita sehingga menjadi besar dan berpendidikan serta meraih gelar maupun jabatan. Tentulah di setiap benak orang tua menginginkan anak-anaknya cerdas, berwawasan luas dan bertingkah laku baik, berkata sopan dan kelak suatu hari anak-anak mereka bernasib lebih baik dari mereka, baik dari aspek kedewasaan pikiran, kondisi ekonomi, agama maupun status sosial. Tidak peduli seberapa besar tenaga yang dihabiskan, tidak pula khawatir seberapa banyak uang yang harus dikeluarkan demi mengantarkan anak-anak mereka ke pintu gerbang kesuksesan sesuai dengan profesinya. Hanya satu harapan terpenting dari mereka adalah melihat anaknya dapat hidup bahagia. Sejatinya, mereka tidak mengharapkan imbalan sedikitpun dari anak-anaknya. Tetapi apa yang mereka dapatkan? tidak sedikit dari anak memperlakukan orang tua dengan balasan perlakuan yang tidak menyenangkan hati mereka. Ada ungkapan yang mengatakan kasih ibu sepanjang masa, kasih anak sepanjang jalan. Tentulah ungkapan ini tidak berlebihan karena begitulah kebanyakan pada kenyataannya. Mereka rela banting tulang, kerja keras, peras keringat demi anak-anaknya dan tidak ingin melihat anaknya bersedih. Di dalam buku “surga di depan mata”, sebuah kisah nyata berasal dari kota kecil di Taiwan, diceritakan bahwa ada seorang pemuda cerdas, rajin dan cukup menyenangkan. Beberapa tahun baru lulus kuliyah dan bekerja di perusahaan swasta dengan gaji yang lumayan besar. Pemuda ini tipe yang humoris dan gaya hidup sederhana sehingga menyebabkan banyak orang yang senang bergaul dengannya. Di rumahnya tinggal seorang wanita tua, sebagian kepalanya botak dan kulit kepala terlihat seperti luka bernanah yang baru kering. Rambutnya tinggal sedikit di bagian kiri dan belakang. Mukanya cacat seperti luka bakar. Wanita tua itu seperti monster menakutkan. Ia jarang keluar rumah bahkan keluar dari kamar kalau tidak ada keperluan penting. Wanita itu adalah ibu kandung dari pemuda tersebut. Meskipun demikian, wanita tua tersebut tetap melakukan aktivitas sehari-hari sebagai ibu rumah tangga. Mulai dari membereskan rumah, pekerjaan dapur, dan lain-lain. wanita tua itu juga selalu memberikan perhatian yang besar kepada pemuda itu. Namun pada kenyataannya pemuda itu sulit untuk menerima keadaan ibunya yang memiliki cacat dan menyeramkan. Setiap kali ada teman yang bertanya “siapa wanita cacat” di rumahnya, ia selalu menjawab, “wanita itu adalah pembantu yang dulu ikut ibuku dulu sebelum meninggal. Ia tidak punya saudara, jadi saya tampung, kesian”. Tentulah ucapan sang pemuda ini membuat wanita tua tersebut menjadi sedih, tetapi ia hanya bisa diam dan menelan pil pahit dalam hidupnya. Ia semakin jarang keluar kamarnya, takut anaknya tidak bisa menjelaskan pertanyaan dari teman-temannya tentang dirinya. Hingga suatu hari wanita tua itu jatuh sakit parah hingga tidak dapat lagi bangun dari tempat tidurnya. Pemuda itupun mulai kerepotan mengurusi rumah dan menggantikan pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh ibunya. Ditambah ia harus menyiapkan obat-obatan buat sang ibu sebelum dan sesudah pulang kerja. Keadaan ini membuat sang pemuda semakin jengkel dan suka marah-marah. Suatu hari, ia mengacak-acak lemari ibunya, ia melihat kotak kecil. Di kotak itu hanya terdapat foto dan lembaran koran yang sudah usang. Tidak seperti dugaan sebelumnya berisi perhiasan. Dalam foto itu tampak seorang wanita cantik dan potongan koran itu memberitakan Seorang wanita berjiwa pahlawan yang telah menyelamatkan anaknya dari musibah kebakaran. Dengan memeluk erat anaknya dalam dekapan, menutup dirinya dengan sprei kasur basah menerobosi api yang sudah mengepung rumah. Sang wanita “ibu muda” menderita luka bakar sedangkan anak dalam dekapannya tidak terluka sedikitpun. Walau potongan koran dan foto itu sudah usang, tapi ia cukup dewasa untuk mengenali siapa ibu muda cantik di dalam foto dan siapa wanita pahlawan yang dimaksud dalam potongan Koran tersebut. Tiada lain wanita itu adalah ibunya kandungnya. Wanita yang sekarang terbaring tak berdaya, sering dimarahi serta tidak diakui keberadaanya sebagai ibu karena keadaan yang membuatnya malu. Padahal cacat yang diderita ibunya disebabkan oleh dirinya ketika masih kecil. Spontan air matanya mengalir tanpa dapat dibendung. Dengan menggengam foto dan potongan koran itu, dia berlari menghampiri ibunya yang sedang terbaring di ranjang. Dengan menahan air mata ia meminta maaf dan memohon ampun atas semua yang dilakukannya selama ini. Sang ibu pun ikut menangis karena terharu melihat ketulusan anaknya. Sudah nak… ibu sudah maafkan. Jangan diungkit lagi. Cerita di atas hanyalah salah satu dari bentuk pengorbanan seorang ibu dan masih banyak lagi pengorbanaan dan kasih sayangnya yang mungkin belum kita ketahui, dengan jelas bahwa kasih ibu takkan bisa terganti dan terbalaskan. Sebesar apa pun kesalahan anak, seorang ibu akan dengan tulus memaafkan dan tidak menyimpan dendam terhadap anaknya. Ibu merupakan sosok pahlawan bagi anaknya, ia rela mengorbankan waktu, harta bahkan nyawa sekalipun. Maka sudah sewajarnya lah kita berbakti kepada orang tua. Hal ini pun sebagaimana juga yang diperintahkan Allah dalam firman-Nya dan Kami perintahkan kepada manusia berbuat baik kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.luqman14. Kita diperintahkan bersyukur kepada Allah, perintah tersebut diikuti juga dengan perintah agar bersyukur kepada ibu dan bapak. Betapa mulianya kedudukan orang tua, sehingga Allah memerintahkan manusia bersyukur kepada ibu dan bapak setelah bersyukur kepada-Nya. Quraish Shihab dalam tafsirnya menjelaskan bahwa ayat ini menekankan kepada jasa ibu. Hal ini disebabkan karena ibu memiliki potensi untuk tidak dihiraukan anaknya karena kelemahan ibu. Di sisi lain peranan bapak dalam konteks kelahiran anak lebih ringan dibandingkan seorang ibu. Betapa besar jasa seorang ibu mulai dari kita dalam kandungan, dilahirkan bahkan sampai saat kita dewasa tidak pernah henti-hentinya seorang ibu memberikan kasih sayang serta pengorbanan yang tidak dapat dinilai dengan materi. Maka pantaslah Islam mengagungkan kedudukan seorang ibu, bahkan disebutkan bahwa surga berada di telapak kaki ibu. Dialah pahlawan bagi anak-anaknya, yaitu pahlawan tanpa pamrih dan penuh keikhlasan. Mudah-mudahan kita bisa menjadi anak yang berbakti dan bisa membalas jasa kedua orang tua kita. Amin Ya Rabbal Alamin…..
Ibuku adalah orang yang paling hebat.Ia adalah pahlawanku!aku bangga kepadanya. Ibu tidak memiliki sayap dan tidak punya otot yang kuat.Tetepi ia lebih hebat dari jagoan mana puna. Tanpa ibu, aku tidak akan pernah ada di dunia. Dari buku itu aku jadi semakin sadar bahwa ibu selalu ada untuk kita. Kalau kita sedang sedih ibu pasti akan menghibur,
Cerita pendek tentang pahlawanKapitan Pattimura. Punya stempel asli Thomas Matulessy, beliau lahir di Negri Haria Pulau Saparua Maluku Selatan pada tanggal 8 Juni 1783. Menurut buku riwayat hidup Pattimura varian Pemerintah yang permulaan kali berpokok. M. Sapija menggambar “Pahlawan Kapitan Pattimura termasuk turunan bangsawan, yang berasal pecah Nusa Ina Serang” Ayahnya nan bernama Antonim Matulessy dan kakeknya bernama Kasimiliali Pattimura mattulessy Pattimura adalah pahlawan yang berjuang berjuang membandingbanding Belanda VOC. Dahulu Pattimura merupakan mantan Sersan pada tantara Inggris, namun tahun 1816 Inggris kalah oleh Belanda. Baca juga Cerita Album Pangeran Diponegoro Kembalinya kolonial Belanda pada tahun 1817 ditentang keras maka itu rakyat, karena sejauh 2 abad belanda memonopoli penggalasan dan punya kombinasi kemasyarakatan yang buruk. Rakyat Maluku berusaha melawan dengan pimpinan Pattimura. Maryarakat Saparua menobatkannya sehingga memiliki gelar Kapitan Pattimura. Pada copot 16 Mei 1817, suatu pertempuran yang asing biasa terjadi. kubu Duurstede berdampak direbut kembali, terjadwal semua tentara Belanda ditaklukan bersama Resident Johannes Rudolph van den Berg. Angkatan Belanda yang dikirim cak bagi merebut benteng Duurstede, berdampak ditaklukan pasukan Kapitan Pattimura. Alhasil selama tiga bulan benteng tersebut berhasil dikuasai pasukan Kapitan Pattimura, namun Belanda tidak mau menyerahkan sejenis itu saja. Baca kembali Kamil Puisi Hari Pahlawan Sumir Belanda nan bukan ingin kalah, kembali menyerang dengan membawa pasukan dengan senjata modern, hasilnya pasukan Kapitan Pattimura berhasil dikalahkan dan mundur. Kapitan Pattimura ditangkap kembali oleh barisan Belanda di Siri Sori, beberapa temannya dia dibawa ke Ambon. Sesampainya di sana engkau terus dibujuk moga bersedia bekerjasama, namun cinta ditolaknya. Kesudahannya Kapitan Pattimura mendapatkan siksa gantung. Belanda yang masih mau memaksanya cak bagi bekerjasama, masih berusaha satu perian sebelum hukuman gantung, tetapi masih saja ditolaknya, beliau menunjukkan sebuah contoh pertarungan sejati. Di depan benteng Victoria Ambon copot 16 Desember 1817, eksekusi terhadap Kapitan Pattimura pun dilakukan. Sebagai kerangka penghitmatan, setiap sungkap 15 Mei di Kota Ambon diadakan program memperingati resistansi Pattimura. Masyarakat Ambon akan jebluk kejalan menari Cakalele, sambil membawa Parang salawaku yang juga menjadi senjata andalan Pattimura. Kapitan Pattimura gugur sebagai pahlawan nasional dari perjuangannya dia Meninggalkan pesan tersirat kepada waris bangsa ini sebaiknya sekali-barangkali Jangan pernah cak memindahtangankan kegadisan diri keluarga terutama bangsa dan negara ini. Baca juga Pusparagam nama-nama Pahlawan Kebangsaan Acuan Tembang tentang Sumpah Pemuda Ok, syukur mutakadim membaca kisahan pendek mengenai pahlawan.
ContohPuisi Ibu Terbaik - Kumpulan Puisi Pendek Tentang Ibu di Instargam. 23 Juli 2020. in Tak Berkategori. Reading Time: 9 mins read A A. A A. Reset. 427. SHARES. 7.1k. VIEWS. Padahal bila beraneka bisa saling cerita. Kenapa harus dibenci-bencikan. Padahal bahagia itu menyenangkan. Berdampingan dengan damai, berkehidupan tanpa menyimpang. Oleh Anna Nur F ADA jejak cinta yang amat dalam di relung jantungku. Cinta putih yang tiada duanya. Menyemangati hari-hari sepanjang hidupku. Mewarnai derap langkahku hingga kini. Cinta yang kadang membuatku tiba-tiba merasa teramat rindu. Cinta yang tanpa sadar sering muncul menyeruak begitu hebat. Cinta yang membuat jiwaku hidup penuh cahaya. Cinta yang amat mendamaikanku apapun situasi yang sedang kuhadapi. Cinta yang bagaikan embun teramat menyejukkan merasuk di kedalaman hati. Cinta yang kehadirannya selalu aku nanti, setiap waktu. Itulah cinta Ibu, yang tak tergantikan oleh apapun dan siapapun. BACA JUGA 5 Tips Aman Ibu Menyusui saat Flu Mungkin di antara kita semua, masih ingat bagaimana masa kanak-kanak dulu dalam dekapan ibu. Selalu dekat ibu. Saat-saat yang sekarang amat jarang kita miliki di tengah kesibukan kita bertebaran di muka bumi. Saat kecil dulu, paling suka ikut ibu ke sebuah acara, yang ibuku tampil berqasidah dan menabuh rebana. Begitu berkesan nasyid shalawatnya masuk dalam memoriku. Lamat-lamat juga masih terbayang, saat hampir setiap pagi ibu membawaku mengajar Taman Kanak-Kanak, sambil dibonceng sepeda ontel. Posisiku persis di hadapan ibu, di atas singgasana kecilku. Saat-saat yang sebenarnya amat aku rindukan dan ingin terus aku nikmati, bahkan saat aku telah menjadi seorang Ibu, adalah alunan suara ibu membacakan juzz 30 dan sholawat menjelang tidur malamku. Rasanya tenang dan damai. Kedamaian dan ketenangan itu amat aku hayati, saat semua terulang ketika ibu tinggal di rumah mungilku saat aku melahirkan. Bayi cantikku pun sangat menikmati hingga begitu lelap tidurnya. Ooh ibu, cintamu teramat berarti bagiku. Sepanjang langkah-langkahku dari kecil hingga dewasa, kasih sayangmu selalu menemani. Kasihmu tak pernah lekang oleh waktu. Pun saat engkau berprofesi ganda setelah ayah tiada. Demi anak-anak, semua upaya engkau lakukan untuk membuat kami bisa tetap makan dan bersekolah. Ibu, jejak-jejak kaki ini sungguh penuh dengan cintamu. Tanpamu tak mungkin, aku menjadi seperti sekarang ini. Dari Taman Kanak Kanak hingga kuliah, langkah pastimu selalu mengantar kepergianku. Bukan engkau tak ingin aku mandiri, tapi karena rasa khawatirmu terhadap anak gadisnya yang tumbuh semakin dewasa. Pekerjaan yang aku miliki sekarang, ini pun hasil kerja keras penuh peluh ibuku. Ibuku lah yang mengantarkanku ke bangku kuliah dan tak pernah henti memotivasiku untuk terus berjuang dan memenangkan beasiswa. Tak mungkin terhitung jasa-jasamu untukku. Tak mungkin pula aku mampu membalasnya, bahkan jika seluruh isi dunia aku kumpulkan. Bahkan kala aku tergoda cinta, ibu pula yang menghadirkan pangeran hati hingga ijab qabul mengantarku menjadi seorang istri. Sosok lelaki yang sejak aku mengenalnya sebagai seorang suami, tak sekalipun meninggalkan dhuha setiap pagi. Sosok lelaki yang amat tulus mencintaiku tanpa syarat hanya karenaNya. Memuliakanku dan sedikitpun tak pernah memarahiku. Hingga akupun menjad ibu, cinta ibuku masih setia menemani. Menasihatiku bagaimana mendidik buah hati yang baik, sebagaimana Luqman mendidik anak-anaknya. Mendampingiku saat awal-awal menjadi seorang ibu agar aku pun bisa memetik ilmu cinta seorang Ibu. Ooh Ibu, betapa besar pengorbanan cinta dan sayangmu untuk kami anak-anakmu yang sering lupa untuk berterimakasih padamu. Entah berapa kali kami nakal dan membuat ibu terluka. Luka yang begitu ajaib, tersembuhkan lewat butiran air matamu dalam doa. Maafkanlah kami ibu. Maafkanlah segala salah dan khilaf kami yang telah melukai hatimu. Maafkanlah segala tutur kata kami yang telah meneteskan airmata kesedihan dalam hatimu. BACA JUGA &8220;Keramatnya&8221; Larangan Ibu Ibuku pahlawanku, tak berlebihan kiranya nama itu disematkan pada wanita perkasa yang telah melahirkan, mengasuh dan mendidik kita penuh cinta. Kedudukan seorang ibu amatlah mulia. Sebagaimana Allah berfirman, “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya” Al-Isra` [17] 23. Dari Abu Hurairah ra, ia menceritakan, suatu hari ada seorang yang datang kepada Nabi Muhammad SAW seraya bertanya “Wahai Rasulullah, siapa orang yang paling berhak saya perlakukan dengan baik?” Rasulullah menjawab “Ibumu!” Orang itu bertanya lagi “Lalu siapa?” “Ibumu!” jawab Beliau. “Lalu siapa lagi, ya Rasulullah?” tanya orang itu. Beliaupun menjawab “Ibumu!” Selanjutnya orang itu bertanya lagi “Lalu siapa?” Beliau menjawab “Ayahmu.” Muttafaqun Alaih. Ibu…tak ada satupun anak di dunia yang tak merindukan hadirmu. Sekalipun sang anak telah beranjak dewasa dan mungkin terbang menjauh darimu, kerinduan padamu akan selalu menjadi denyut di nadinya. Karena cinta, membuat seorang anak selalu terkenang sang ibu sepanjang hidupnya. Ibu…. bila cinta adalah sebuah hujan di musim kemarau Maka cintamu tak terhitung besarnya… Jauh melebihi air yang menghilangkan dahaga Dengan apa aku membalas kasihmu? Yang bahkan dunia dan seisinya pun tak mampu. Dengan apa aku menebus cintamu? Yang bahkan tak ada satupun dan apapun yang bisa mewakilinya. Ya Robbana… anugerahkanlah syurga untuk ibuku Ampunilah ibuku, berikanlah cintaMu untuk ibuku dengan rahmatMu yang tak bertepi “Allahummaghfirli waliwalidayya warkhamhuma kamaa rabbayani saghira”. Aamiin. [] Purwokerto, penghujung Oktober 2014. Xxrd1X1.
  • 104owot0ki.pages.dev/148
  • 104owot0ki.pages.dev/292
  • 104owot0ki.pages.dev/379
  • 104owot0ki.pages.dev/62
  • 104owot0ki.pages.dev/223
  • 104owot0ki.pages.dev/301
  • 104owot0ki.pages.dev/83
  • 104owot0ki.pages.dev/147
  • 104owot0ki.pages.dev/301
  • cerita pendek tentang ibuku pahlawanku